Posisi 1 – Point Guard
Pada sebuah tim basket yang baru beranjak naik, posisi ini sangat-sangat penting. Karena pemain posisi ini dari aspek keterampilan dan pengetahuan tentang Bolabasket sangat akan membantu pelatih dalam menyalurkan sistem main yang si pelatih percaya.
Kepemimpinan seorang point adalah mutlak, ini akan ditunjang dengan skill si pemain ini. Agak sulit memang kalau sebuah tim basket dipimpin oleh pemain point guard yang pas-pasan. Begitu dia mencoba membahas sesuatu tentang big man di timnya, hentak semua pemain dalam tim akan berkata’ “Bawa bola kedepan aja koe gak becus,koe mau ngatur kita main basket, lagi!”
Atau saat pemain ini ngomong mengingatkan untuk semua temannya supaya sprint balik bertahan . “Turn over mu sekarung gitu! Apa bedanya dengan kita gak pada balik jaga?”
Pemain posisi ini sungguh sangat lebih basket dari posisi #3 (umumnya) di lapangan. Hanya bakat alamiah saja yang membedakannya seperti tinggi badan dan besarnya. Shooting, passing, menjaga dan membuat angka. Semua menjadi tugasnya dengan satu kelebihan lain. Posisi ini adalah kepanjangan tangan pelatih dilapangan. Jadi pengetahuannya tentang game dan alur permainan yang sedang terjadi mesti pada halaman yang sama dengan pelatihnya.

 Point Guard team Phoenix
Posisi 2 – Shooting Guard
Nah kalau yang abis masukin bola itu emang kerjaannya lebih banyak nih. Cepat dan lagi lincah! Tapi dia fokus ke shooting, dan umumnya penembak terbaik memang bermain di posisi ini. Kemampuan dribbling yang baik membuat dia menjadi pilihan kedua buat membawa bola dan memimpin serangan cepat.
Masuk menusuk ke dalam untuk mencetak angka dalam transisi serangan ataupun juga saat set (penjagaan lawan sudah siap 5 orang) . Dish ke box A dan B (kiri-kanan low post) sering dia lakukan karena big man lawan akan berotasi mengambil jaga pemain ini. Open teman big-nya, dish! Untuk bertahan? Udah jadi jaminan mutu kalau kecepatan dan kelincahan menjadi modal dalam penjagaan. Salah satu penjaga terbaik di tim biasanya seorang guard.
Tembakan 3 angka menjadi makanan posisi ini di lapangan. Pernah saya saksikan ada shooting guard lokal kita yang memasukan 10 3pt dari 11 kali percobaan. Saya pikir (mungkin saya salah) ini masih menjadi rekor nasional sampai sekarang. Mengingat ini, menarik sekali bagaimana tim dia menopang dan mendukung dia hingga bisa melakukan attempt sebanyak itu dari luar garis 3 angka. Pelatihnya yang set itu atau memang point guard timnya yang selalu membuka peluang buat shooting guard yang lagi panas saat itu.

Shooting Guard team LA Lakers

Posisi 3 – Small Forward
Lazimnya juga pemain yang bermain di posisi ini mempunyai badan yang paling atletis. Berlari mengisi jalur pada serangan cepat dan menyelesaikannya dengan kuat. Mencetak angka dari hampir mana saja di lapangan basket. Pokoknya pemain basket bangetlah dia ini. Shooting jago, dribble bisa juga, daya jelajah sampai Merauke! Jadi tinggal pelatihnya saja mau dia fokus dimana tugas dan tanggung jawabnya.
Kelemahan posisi ini biasanya lebih ke ego pemainnya. Karena bakat dia, posisi ini sering terlalu bernapsu untuk mencetak angka atau juga terlalu ingin berbuat banyak dengan bola ditangannya.
Memang juga kebanyakan pelatih mau bola ditangannya. Kemampuan passing dan menggiring bola menjadikan dia mencipta banyak kemungkinan positifnya daripada negatifnya. Kalau tidak mencetak angka, dia bisa melakukan umpan yang matang buat teman satu regunya. “EH! Itu lucu banget tuh yang kecil, lari-lari tau-tau udah nembak aja dia.” Sambil tertawa kecil, sayang-cantik-elok-rupawan lawaskoe bertepuk tangan.

Small Forward team Miami

Posisi 4 – Power Forward
Kekuatan otot dan tanggung jawab rebound beda-beda tifis dengan pemain Center. Dasar perbedaan hanya di keterampilan dan kelincahan bergeraknya. Hingga sejatinya pemain ini juga bisa di match-kan dengan menjaga pemain Center lawan. Modal besar dan tinggi yang 11-12 (gak jauh beda) membuat keuntungan tersendiri karena kecepatan pemain ini.
Entah karena slow twitch dan fast twitch di otot yang beda, pemain ini banyak juga yang sama tinggi dan besar dengan pemain Center. Tapi kelincahan dan kecepatannya sangat jauh dengan teman Center-nya.

Power Forward team Heat

Posisi 5 – Center
Daerah sekitar bawah keranjang di Bolabasket adalah salah satu daerah yang paling keras di olahraga. Tidak gampang bagi seorang Center untuk memasukkan bola walau sudah dekat. Dia akan di hajar (dorong, tekan, tarik dsb.) dulu baru dia bisa melenggang memasukkan bola.
Ini sebabnya badan bagian atas posisi ini harus mutlak kuat sekali kalau tidak tebal. Semua shoulder’s muscle group sebaiknya diukir seperti David Robinson (Spurs retired). Hingga memudahkan dia untuk mencetak 71 angka pada suatu game. Lebih sempurna lagi kuat dan tebal seperti O’neal (Cavaliers). Hingga memperbesar % field goal bagi regunya. Press tuh shoulder sampe bengkak!
Kelincahan pemain ini tertantang karena juga porsi tubuhnya itu. Pemain posisi ini cenderung lebih lambat dalam berlari. Makanya dia akan lebih banyak menjadi trailer pada serangan cepat. Cek transisi serangan Lakers, Gasol banyak assist ke Kobe dari 2nd break untuk alley oop dunk.
Karena posisinya yang kebanyakan dekat dengan keranjang, yang menjaga pemain ini selalu tidak akan membiarkan Center lain untuk mendapatkan bola. Kemungkinan besar Big man lawan akan mencetak angka kalau dia dapat bola dekat ring. Alhasil pergulatan berebut posisi akan selalu terjadi di bawah keranjang. Lagi-lagi otot berbicara menyatakan siapa yang lebih kuat dibawah basket.
“Kamu pasti jarang banget liat dia dribble kan?” Karena keterampilannya mengiring bola yang pas-pasan, jadi tugas membawa bola bukan tanggung jawab dia. Kalau dia yang bawa bola bisa esok lusa baru sampai ring lawan!
Sementara itu tidak kurang banyak juga Center yang ahli assist. Karena daerah bermainnya juga sangat menarik dan menghisap penjagaan lawan (memancing double bahkan tripple team). Hingga teman satu tim akan banyak terbuka di luar ataupun di sisi seberang.
Dari sisi tugas dan tanggung jawab pemain ini terlihat seperti baru belajar main basket. Kerja deket-deket ring, jarak tembak yang tidak jauh dari simpai, Tidak mengolah bola banyak-banyak dan sebagainya. Tiba-tiba..



 Center team Hawks



 Offense (menyerang) dalam Bola Basket




Defense (bertahan) posisi 2-3

 

A. PASSING DAN CATCHING
 

Istilah mengoper/melempar/mengumpan selalu berhubungan dengan menangkap (catching) atau menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus cepat, tepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya. Namun mengoper tidaklah semudah orang menduga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoper bola antara lain :
Arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan ( intercept) lawan.
Timing harus tepat
Perasaan (feeling)
Hindari lemparan menyilang
Untuk dapat melakukan operan dengan baik harus dapat menguasai macam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik. Teknik dasar melempar bola tersebut antara lain :
 a). Chest Pass ( Operan dada)

        Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus      dengan telapak tangan ke arah luar.

 Passing Chest Pass




b). Bounce Pass ( Operan pantulan)
         Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.




c). Over Head Pass ( Operan dari atas kepala)

         Operan dilakukan dengan kedua tangan berada diatas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan diatas. 





Baseball Pass ( operan jarak jauh ( fast break)

         Operan ini dilakukan diatas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.






Biasanya untuk pemain pemula yang diberikan ada 3 macam passing seperti yang diatas, sedangkan untuk baseball pass biasanya diberikan setelah mereka dapat melakukan gerakan yang lain dengan baik.
 

B. DRIBBLING
 

Menggiring bola adalah cara untuk membawa bola ke segala arah dengan lebih dari satu langkah asal bola sambil dipantulkan dan merupakan suatu usaha untuk mengamankan bola dari rampasan lawan sebab dengan demikian ia dapat bergerak menjauhkan lawan sambil memantulkan bola kemana ia tuju. Ada beberapa cara menggiring bola al :
Menggiring bola rendah ( untuk control bola).
Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan).
Menggiring campuran
Menggiring bola ini dilatih dari hal yang mudah yaitu dengan sikap ditempat atau berhenti kemudian berjalan dan terakhir baru berlari setelah agak mahir baru kemudian diberikan latihan dengan rintangan untuk lebih mempersulit dribbling/menggiring bola. Macam-macam dribble :


1). Change of Pace Dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
2). Low or Control Dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar bola tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola di usahakan agar tetap berada di atas bola
3). High or Speed Dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depanya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola melainkan di belakang bola. 
4). Crossover Dribble
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Gerakan ini sangat bagus memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
5).  Behind the Back Dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
6). Beetween the Legs Dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
7). Spin Dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantau dan berputar mengelilingi pemain bertahan.

C. SHOOTING
 

Menembak adalah sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsure yang menentukan kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat melakukan tembakan. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan disamping itu juga tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak menentukan baik buruknya tembakan.
Shooting atau menembak ini harus dilakukan sesering mungkin untuk melatih anak merasakan gerakannya dengan benar serta dapat terlatih ketepatannya. Untuk para atlit yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam melakukan shooting atau menembaknya antara lain :
One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).
Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).
 

D. PIVOT
 

Teknik ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain yang memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola tidak boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola. Untuk menghindari bola dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros (tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan.
Pivot dapat berbentuk antara lain :
In Front Pivot (front turn).
Reverse Pivot (reverse turn).
 

E. REBOUND
 

Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan untuk melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan “ Kalau tidak dapat memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang “, hal ini dapat dibenarkan sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.
Teknik merayah bola (rebound) dibagi menjadi dua yaitu :
Defensive Rebound (merayah bola pada saat bertahan).
Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan waktu (timing) yang baik. Sebaiknya saat masih yunior diberikan sehingga para pemain sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing) dan menutup lawan